IDEOLOGI KOLONIALISME, KAPITALISME, IMPERIALISME, ADALAH MUSUH KEMANUSIAAN.

Ideologi Kolonialisme (penjajahan), Kapitalisme (Perampokan), Imperialisme (Penguasaan) Adalah MUSUH Kemanusiaan. Yang HARUS DILAWAN BERSAMA.

Ideologi Kolonialisme (Penjajahan) telah tumbuh dan berakar dalam watak Pemerintah Indonesia yang menjajah Bangsa Papua Barat Sejak 1 Mei 1963 hingga kini. Yang dibungkus dengan Imperialisme ala Pemerintah Amerika Serikat. Yang mendikte Pemerintah Indonesia Alias Wayangnya Pemerintah Amerika Serikat yang penuh dengan Para Kapitalis, Alias Perampok.

Sehingga Dalam Tulisan Ini Penulis Berupaya Untuk Merefleksikan Kehadiran Pemerintah Indonesia, Alias Kolonial (Penjajah) Bangsa Melanesia Yang HADIR di atas Tanah Papua Barat sejak 1 Mei 1963 Hingga Kini. Yang penuh dengan Ideologi Kolonialisme, Kapitalisme, Dan Imperialisme Pemerintah Amerika Serikat. Yang telah menimbulkan berbagai kejahatan Negara secara sistematis, terstruktur, masif, terorganisir, terencana, dan terprogram.
Untuk itu penulis membatasi Refleksi ini dengan menjawab pertanyaan dibawah ini:

Apakah Benar DOB Pemerintah Indonesia Adalah Bentuk Penjajahan Terhadap Bangsa Melanesia Di Atas Tanah Papua Barat.?

Kehadiran Pemerintah Indonesia Sejak 1 Mei 1963 Ketika penyerahan wilayah Papua Barat secara Administrasi oleh UNTEA. Menjadi hari malapetaka (kehancuran) Manusia Dan Alam bagi Bangsa Melanesia Yang hidup dan tinggal Di atas Tanah Papua Barat.

Hingga kini slogan Pembangunan (Pendidikan, Ekonomi, Kesehatan), Kesejahteraan dan Pemberdayaan Penduduk Orang Asli Papua (POAP) telah Menjadi Tameng dan Peluru Jitu bagi Pemerintah Indonesia untuk melegalkan (Mengesahkan) berbagai Program Baik Berbasis Non Militer Maupun Militer guna PEMUSNAHAN ETNIS MELANESIA di atas Tanah Papua Barat. Secara Sistematis, Terstruktur, Masif, Terpadu, Terprogram dan Meluas. Baca Bukunya (Dr. Yoman;2000) yang berjudul "Pemusnahan Etnis Melanesia: Memecah Kebisuan Sejarah Kekerasan Di Papua Barat."

Daerah Otonomi Baru (DOB), Apakah Merupakan niat baik Pemerintah Indonesia terhadap Penduduk Orang Asli Papua.? Jawabannya Tidak. DOB adalah siasat Pemerintah Indonesia untuk Memusnahkan Penduduk Asli Papua (POAP) mengunakan salah satu kekuatan non-militer dari berbagai kekuatan non-militer dan Kekuatan Militer yang dimiliki Pemerintah Indonesia.

Siasat Kejahatan tak terlihat (Invisible Violence) DOB telah dilegalkan dengan Program Pemerataan Pembangunan dimasa Kepemimpinan Joko Widodo untuk sektor (Pendidikan, Ekonomi, Kesehatan, Infrastruktur). Program Pemerataan buatan Pemerintah Indonesia telah memberikan dan mengizinkan Pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) 4 Provinsi Dari Provinsi Induk Papua dan Papua Barat. Dengan Total 6 Provinsi, 40 Kabupaten dan 2 Kota dari 1.5 Juta Jiwa Jumlah Penduduk POAP Dan 4 Juta Jiwa penduduk Non-POAP Dengan Total Penduduk POAP dan Non-POAP berjumlah 5,5 Juta Jiwa Lebih Yang Hidup Diatas Tanah Papua Barat. Jika dibandingkan dengan Provinsi Lain di Indonesia seperti; Provinsi Jawa yang berjumlah 46 Juta Jiwa Lebih Penduduk dan Sulawesi 19 Juta Jiwa Lebih Penduduk. Maka Sebenarnya tidak masuk akal Bahwa; Pemekaran DOB adalah 100% untuk Penduduk Orang Asli Papua dan atas permintaan Orang Asli Papua. Karena, Penduduk Orang Asli Papua tidak membutuhkan Pemekaran. Namun jaminan dan kepastian Hukum dari Pemerintah Indonesia yang berwatak Rasis, Fasis dan berkarakter Militeristik dalam merespon dan Melihat Bangsa Melanesia yang hidup Diatas Tanah Leluhurnya Tanah Papua Barat.

Karena itu Pemekaran Provinsi Buatan Pemerintah Indonesia penuh dengan perhitungan matematis Untuk pendudukan dan kesejahteraan penduduk Indonesia yang Miskin untuk Di Transmigrasi oleh Pemerintah Indonesia untuk mencari dan mendapatkan hidup serta pekerjaan yang layak. Karena Maraknya kebutuhan Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Swasta diberbagai Instansi tingkat Provinsi, Kabupaten Hingga Lembaga Independen (Swasta) Lainnnya yang akan beroperasi di tanah Papua Barat. Ini adalah Siasat negara yang penuh dengan perhitungan matematis secara Terstruktur, Sistematis, Terprogram, Terpadu, Masif dan Meluas untuk Memarginalkan, Memiskinkan, dan Memusnahkan Bangsa Melanesia yang hidup dan tinggal Diatas Tanah Papua Barat.

Itu adalah siasat negara dengan kejahatan yang tak terlihat. Belum lagi dengan Kejahatan Negara Mengunakan Lembaga-Lembaga Negara yang terlihat Independen maupun Organisasi Masyarakat (ORMAS) yang Mengkriminalisasi dan Me-Radikalisasikan Penjabat Orang Asli Papua maupun Penduduk Orang Asli ada (POAP) dengan berbagai tuduhan yang terlihat legal dengan Hukum Buatan Pemerintah Indonesia. Baca Buku (Dr. Yoman;2022) berjudul "PEMEKARAN DAN KOLONIALISME MODERN DI PAPUA BARAT."

Pemekaran 4 Provinsi DOB Buatan Pemerintah Indonesia adalah bagian dari Program Pendudukan (Transmigrasi) Penduduk Miskin Indonesia Yang ada diberbagai Pulau di Indonesia (Jawa, Sulawesi, Sumatra,Dll) untuk dimasukan di Tanah Papua Barat. Karena itu Pemekaran Daerah Otonomi Baru (DOB) di tanah Papua adalah penuh Siasat Strategi Politik, Militer, dan Ekonomi (DEVIDE ET IMPERE) atau Politik adu domba buatan Pemerintah Indonesia Terhadap Penduduk Orang Asli Papua (POAP). Secara sadar guna pemusnahan Etnis Melanesia yang hidup Diatas Tanah Papua Barat. Karena itu Pemekaran DOB Bukan Kepentingan Pemerataan Pembangunan dan untuk kepentingan Penduduk Orang Asli Papua.

Sehingga Pemekaran DOB Adalah Bagian Integral Dari program Pendudukan Paksa dan Program Kesejahteraan Penduduk Miskin Indonesia Di Tanah Papua Barat dan merupakan bentuk Penjajahan (KOLONIALISME) Modern Pemerintah Indonesia Terhadap Bangsa Melanesia yang hidup Diatas Tanah Papua Barat. Yang perlu dilawan bersama oleh Bangsa Indo-Melayu, Bangsa Melanesia dan Semua Bangsa Di dunia. Karena Perbudakan, Penjajahan, Rasisme, Fasisme, Imperialisme, Neokolonialisme, Neoimperialisme. Adalah Musuh semua bangsa Beradab, Musuh Semua Ras, Suku, Etnis dan semua Agama (Musuh Kemanusiaan).

Karena Itu. Tulisan Ini saya akhiri dengan Harapan, Doa, Janji Iman, Dan Nubuatan Seorang Penginjil yang berhati mulia Diatas Tanah Papua Barat. Pdt. I.S. Kijne

Di atas Batu ini saya meletakan Peradaban orang Papua. Sekalipun orang memiliki kepandaian tinggi, akal budi dan Marifat untuk memimpin Bangsa ini, mereka tidak dapat memimpin bangsa ini. Bangsa ini akan bangkit dan memimpin dirinya sendiri.


(I.S.Kijne, Bukit Aitumeri, Wasior 25 Oktober 1925).



Selamat Membaca dan Selamat Merefleksikan.


🗓️Port Numbay 16 Mei 2023.