Oleh;
Ronaldo Jigibalom
Perempuan sebagai tulang punggung bangsa
yang perlu dijaga, dilindungi, dibekali dengan kemampuan demi bangsa yang kuat
dan kokoh sebagai bangsa yang beradab.
Untuk itu, perempuan Papua harus dijaga dan
dilindungi sebagai wujud penyelamatan bangsa Papua dari siasat pemusnahan oleh
pemerintah bangsa Indonesia. Sehingga untuk membatasi penjabaran dalam tulisan
ini, saya akan memulai dengan menjawab dua pokok permasalahan dibawah ini yang
akan menjadi pijakan saya.
1. Kenapa perempuan sebagai tulang
punggung bangsa?
2. Pentingnya menjaga Perempuan Papua
Sebagai Tulang Punggung Bangsa?
1. Kenapa perempuan sebagai tulang
punggung bangsa?
Perempuan sebagai tulang punggung bangsa
yang perlu dijaga demi kelangsungan HIDUP suatu bangsa. Dalam konteks ini,
perempuan Papua harus dijaga sebagai tulang punggung demi keberadaan
(eksistensi) diri, dan keberlanjutan HIDUP penduduk orang asli Papua yang
merupakan rumpun Melanesia di tanah Papua.
Karena perempuan Papua adalah Mama, sumber
keberlangsungan hidup penduduk orang asli Papua di tanah Papua. Karena bangsa
yang besar, kuat, dan yang ada hingga kini adalah bangsa yang dirawat dan
dijaga oleh Perempuan. Hanya perempuan hebat yang melahirkan, merawat, dan
menjaga orang-orang hebat, pemimpin yang hebat selalu lahir, tumbuh dan besar
dari rahim perempuan yang hebat. Baca (Yoman;2022) yang
berjudul "Perempuan Bukan Budak Laki-Laki" karena
itu, pentingnya penduduk orang asli Papua menjaga perempuan Papua untuk
keberlanjutan hidup dan keberadaan (eksistensi) diri
penduduk asli Papua di tanah Papua dari siasat pemusnahan masal (genocida) yang
terstruktur, masif, luas, dan terorganisir baik secara langsung bahkan tidak
langsung.
Yang sedang terjadi secara terang-terangan
di tanah Papua sejak 1 Mei 1961 hingga kini oleh pemerintah bangsa Indonesia.
Baca (Yoman, 2021) yang berjudul "Jejak
Kekerasan Negara dan Militerisme di Tanah Papua."
Karena itu perempuan Papua harus dijaga dan
dilindungi dari maraknya kekerasan dan kejahatan fisik bahkan mental yang telah
dan masih berlangsung secara struktural, masif, dan luas oleh penduduk orang
asli Papua. penduduk orang asli Papua (POAP) HARUS mampu menjaga dan melindungi
perempuan Papua dari maraknya kekerasan dan kejahatan demi keutuhan dan
keberadaan (eksistensi) diri
serta kelangsungan dan keberlanjutan HIDUP bangsa Papua diatas tanah Papua
Barat. Sebab keberadaan perempuan Papua adalah keberadaan (eksistensi) DIRI
dari Bangsa Papua itu sendiri.
2. Pentingnya menjaga Perempuan Papua
Sebagai Tulang Punggung Bangsa?
Peran penting yang harus dilakukan
oleh penduduk asli Papua dari siasat pemusnahan etnis (genocida),
penghancuran/penghilangan budaya (etnosida) pemerintah
bangsa Indonesia terhadap penduduk asli Papua, adalah menjaga perempuan Papua,
memberikan peluang dan perlindungan serta ruang guna pemberdayaan (empowerment),
pengembangan kemampuan (skill development) bagi perempuan
Papua guna menata diri, keluarga, dan bangsa Papua dari berbagai siasat
pemusnahan (genocida) pemerintah
Indonesia terhadap penduduk asli Papua (POAP) di tanah
Papua.
Sehingga kekerasan dan kejahatan secara
fisik dan mental terhadap perempuan Papua secara langsung dan tidak langsung
perlu dilawan sebagai wujud perlindungan dan penyelamatan bangsa Papua dari
siasat pemusnahan oleh pemerintah bangsa Indonesia itu sendiri. Karena
kekerasan dan kejahatan secara fisik dan mental terhadap perempuan Papua akan
mempengaruhui keberadaan diri (eksistensi) dan
keadaan serta perkembangan dan pertumbuhan bangsa Papua.
Karena senjata yang ampuh yang digunakan
oleh penjajah (kolonial) untuk
melumpuhkan dan memusnahkan suatu bangsa adalah melumpukan perempuannya secara
fisik dan mental agar bangsa yang dijajah tumbuh dalam bayang-bayang
ketakutan.
Sehingga jika bangsa Papua mau diselamatkan
dari siasat pemusnahannya pemerintah bangsa Indonesia, perlu adanya pergerakkan
induvidu bahkan kelompok sebagai pergerakkan sosial (social movement) dari
penduduk asli Papua untuk mewujudkan perlindungan, pemberdayaan, dan
pengembangan kemampuan, bagi perempuan Papua oleh penduduk asli orang Papua
dengan memberikan akses yang luas kepada perempuan Papua sendiri sebagai entitas yang
nantinya akan menumbuh kembangkan, serta menjaga keberadaan (eksistensi) diri
dan keberlangsungan Hidup orang asli Papua sebagai BANGSA yang beradab di tanah
Papua Barat.
Sebab itu akses dan ruang yang luas perlu
bagi perempuan Papua untuk menumbuh kembangkan dirinya sebagai entitas yang
dihargai, dihormat, dijaga dan dilindungi. Sebab apa yang didapatkan oleh
perempuan Papua atas dukungan dan dorongan penduduk asli Papua akan
menghasilkan suatu gerakkan sosial (social movement) yang didorong atas dasar
kesadaran (awerness) guna pemulihan diri (self
recovery) keluarga, dan Bangsa Papua yang akan menjadi dasar dan
pijakan guna mendorong kebangkitan (ressurection), persatuan (unity) penolakan (rejection) dan
perlawanan (resistensi) bangsa Papua terhadap pemerintah
bangsa Indonesia yang berwatak otoriter, dan barbar sebagai penjajah terhadap
bangsa Papua di atas tanah Papua Barat.
Oleh karena itu, gerakkan sosial (social
movement) atas dasar kesadaran perluh dibangun oleh penduduk orang
asli Papua sendiri guna menata diri, keluarga, dan bangsa Papua diatas
tanahnya sendiri sebagai manusia merdeka.
Dengan demikian, tulisan ini saya
akhiri dengan Janji Iman, Harapan dan Doa Pdt I.S. Kijne bahwa: "diatas
batu ini saya meletakkan paradaban orang Papua. Sekalipun orang memiliki
kepandaian tinggi, akal budi dan marifat untuk memimpin bangsa ini, mereka
tidak dapat memimpin bangsa ini. Bangsa ini akan bangkit dan memimpin dirinya
sendiri." (Bukit, Aitumeri, Wasior, 25 Oktober 1925)
Selamat Memperigati Hari
Perempuan se-Dunia!
Bagi Perempuan Papua.🎗
📍West Papua, 8 Maret
2024.
ditulis oleh;